Kamis, 09 Februari 2017

KERJAKAN SEBATAS KEMAMPUANMU
Penting Saat Berhadapan Dengan Perintah

Perintah Allah subhanahu wa ta'ala dibangun di atas kemudahan, merupakan kewajiban kita selaku hamba ialah menjalankan tiap apa yang Dia perintahkan. Namun di saat ada keterbatasan dalam pelaksanaannya; maka tunaikan sebatas yang dimampui. Allah ta'ala berfirman :

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

" Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. at-Taghabun : 16)

Nabi Muhammad ﷺ bersabda :

فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ، وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

"Apabila aku melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah! Dan jika aku perintahkan kalian melaksanakan sesuatu maka kerjakanlah semampu kalian." Muttafaqun 'alaihi

Jadikan ini sebagai landasan bagi kita saat menghadapi berbagai masalah fikih yang ada. Saat tidak mampu; maka kerjakan sesuai yang kita mampui. Namun yang penting diingat, bahwa kemampuan berbeda dengan keinginan. Sehingga jangan sampai ada yang memang malas ibadah lantas beralasan bahwa, "Saya tidak mampu!", tentu ini keliru.

Sedang jika kaitannya dengan larangan, maka Rasulullah ﷺ telah tegaskan dalam sabda beliau di atas :
"Apabila aku melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah."

Wabillaahi at-Taufiiq.
(Sumber Artikel :http://nasehatetam.com/read/205/kerjakan-sebatas-kemampuanmu)

Sabtu, 08 Oktober 2016

SEBAB TERJADINYA KERASUKAN
 Berkata Ibnu Taimiyah رَحِمَهُ اللهُ :

وَصَرْعُ الْجِنِّ لِلْإِنْسِ هُوَ لِأَسْبَابِ ثَلَاثَةٍ: تَارَةً يَكُونُ الْجِنِّيُّ يُحِبُّ الْمَصْرُوعَ فَيَصْرَعُهُ لِيَتَمَتَّعَ بِهِ وَهَذَا الصَّرْعُ يَكُونُ أَرْفَقَ مِنْ غَيْرِهِ وَأَسْهَلَ وَتَارَةً يَكُونُ الْإِنْسِيُّ آذَاهُمْ إذَا بَالَ عَلَيْهِمْ أَوْ صَبَّ عَلَيْهِمْ مَاءً حَارًّا أَوْ يَكُونُ قَتَلَ بَعْضَهُمْ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ مِنْ أَنْوَاعِ الْأَذَى وَهَذَا أَشَدُّ الصَّرْعِ وَكَثِيرًا مَا يَقْتُلُونَ الْمَصْرُوعَ وَتَارَةً يَكُونُ بِطَرِيقِ الْعَبَثِ بِهِ كَمَا يَعْبَثُ سُفَهَاءُ الْإِنْسِ بِأَبْنَاءِ السَّبِيلِ.

🍁 "Merasuknya Jin ke dalam tubuh manusia itu disebabkan karena 3 hal:
🕸 Terkadang jin tersebut menyukai manusia yang dirasukinya, sehingga dia pun masuk ke dalam tubuhnya dengan tujuan bersenang- senang dengannya. Kerasukan jenis ini lebih ringan dan lebih mudah dibanding yang lainnya.
🌻 Terkadang pula disebabkan karena manusia yang mengencingi mereka, atau menyiramkan air panas kepada mereka, atau membunuh sebagian mereka, atau sebab lainnya dari berbagai macam gangguan terhadap mereka. Kerasukan karena sebab ini merupakan hal yang paling berat, dan mayoritasnya mereka membunuh orang yang dirasukinya itu.
🎍 Terkadang pula itu terjadi hanya sekedar iseng kepada yang dirasukinya, seperti halnya sebagian orang- orang bodoh dari manusia yang berbuat iseng kepada sebagian mereka yang berlalu lalang dijalan."

(Majmu' Al-fatawa: 13/ 82)